Ingin rasa nya menangis sejadi-jadi nya.. Ingin rasanya marah dengan ini semua.. Ingin rasanya ak berteriak KENAPA SEMUA PROTES KU, PENDAPAT KU, DAN SEDIKIT MAU KU TAK PERNAH ADA YANG TERIMA ?
Terlalu banyak pertanyaan yang gak pernah ada jawabannya. APA SEBEGITU PANTAS AKU BUAT ADA DI SISI KALIAN ?
Aku gak pernah minta untuk ada di sisi kalian, untuk ada bersama kalian. tetapi kalian yang buat ak ada di sisi kalian. Kalau memang bukan aku yang kalian harapkan, apa perlu kalian menyakiti hati saya segini sakitnya ? APA PERLU ?
Jangankan untuk menuntut maunya aku, untuk berkomentar saja aku gak pernah di kasih celah oleh kalian. Kalau kalian ingin pergi dari aku, gak perlu kan kalian berbuat seperti ini ?
Aku gak tau harus berbicara kepada siapa untuk masalah ini. Karena menurutku, semua akan tetap buat ku diam dan merasakan semua ini. Banyak yang tak bisa aku selesaikan di dalam hati yang terus bergejolak gak menentu.
Apa harus nya aku diam saja, karena bicara pun gak mungkin ?
Apa sebegini perilaku kalian terhadap ku ?
Aku bukan ladang pahala buat kalian semua , yang setelah dapat kalian hina dan kalian sakiti hati ku beserta adik"ku.
Senin, 13 Oktober 2014
Minggu, 05 Oktober 2014
Ini Kisah Ku
Sebelumnya maaf kalau isi blog ini ternyata curhatan dan gak bermanfaat apa". Tapi buat ku di segala kondisi dan perasaan ku saat ini, disaat bingung mau cerita sama siapa selain sama Maha Agung, sedikit menulis bisa lebih bikin lega.
mungkin juga sedikit atau bahkan banyak bilang aku terlalu berlebihan mendeskripsikan ini. Tapi ini yang aku alami selama bertahun-tahun bahkan bisa di bilang dari aku kecil hingga tumbuh seperti sekarang. Aku sayang terhadap kedua orang tua ku, tapi sepertinya mereka yang tidak suka dengan keberadaan aku.
Mama ku telah meninggal 7 tahun yang lalu tepat dimana adik lelaki ku ultah tanggal 7 September 2007. Mulai saat itu kehidupan keluarga kami + ekonomi nya hancur. Apalagi saat aku tahu kalau gosip perselingkuhan papa aku yang sudah sering aku dengar saat mama masih ada ternyata nyata. Dan ternyata keluarga dari papa sudah tahu, tapi sampai sekarang mereka masih pura" tidak tahu. Betapa sakit hatinya seoraang anak mengetahui ini disaat belum genap 1 tahun meninggal mama. Aku berusaha tidak tahu apa" di hadapan mereka , kedua keluarga (keluarga mama & papa) yang secara tidak langsung mereka lah yang menghancur kan keluarga ku.
Sebagai anak pertama, aku harus bisa menjaga hati perasaan adik"ku. Dari kecil, bisa dibilang aku kurang kasih sayang lebih tepatnya tidak pernah rasanya. Aku gak pernah ngerasa bagaimana seorang mama mensupport aku dengan semangat seorang ibu. Bukan karena beliau keburu pergi untuk selamanya, tetapi sepertinya karna kebenciannya dia terhadap aku. Aku gak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti ini, tapi jujur itu yang aku rasain.
Kenapa aku bisa ngerasa seperti ini ? mungkin karena beberapa hal bahkan hampir setiap waktu bisa di bilang aku bisa kena gebuk atau bahkan siksaan fisik dari beliau ketika dia marah. Sekecil apapun yang aku lakukan jika menurut dia salah atau tidak dikehendaki -Nya pasti bisa langsung kena hukuman makian bahkan hantaman fisik. Sebagai contoh waktu ak salah beli kiloan tepung terigu, banyak keluarga saat itu (aku lupa saat itu umur brpa, tp seinget aku itu pas lebaran) dia marah dan langsung ambil terigu dan dilempar ke arahku dan memukuli ku pakai sapu hingga sapu itu patah. bisa dibilang tiap bulan ganti sapu bisa 5 kali lebih karna sapu itu patah. Tapi malam nya setelah kejadian itu, saat aku tidur dia datang ke kamarku dan mengolesi minyak kosok ke kaki ku yang banyak luka.
adalagi yang aku ingat waktu pulang dari PERSAMI di sekolah SMP dulu, saat sudah pulang di sekolah memang masih ada acara PRAMUKA dari sekolahan lain yang memakai halaman sekolah aku dulu, aku meminta agar pulang karena semua teman" aku sudah pulang, tapi mungkin permintaanku salah. Dia langsung marah dan sesampai dirumah dia memukuliku lagi.
Adalagi yang paling aku ingat, saat acara kartini waktu ak sekolah kelas 6 SD, aku pakai baju adat dan beliau menyuruh aku untuk ikut fashion show saat itu, aku yang menolak karna aku tidak PD, baru aku bilang gak mau beliau langsung marah dan menusuk muka ku pakai jarum pentul yang tadinya dipakai di baju adatku. Saat kejadian itu kelas sepi karna semua di halaman sekolah. Mau tidak mau aku akhirnya ikut.
Masih banyak yang tidak bisa ditulis. karna semua nya sama setelah beliau begitu pasti malam nya dia datang kekamarku dan mengolesi obat gosok. Aku sadar setiap dia datang ke kamar, karena aku gak bisa tidur dan aku pura" merem saat dia masuk kamar.
adik aku yang lelaki juga bernasib sama, tetapi tidak setiap apa yang dilakukan. adikku kena pukul cuma saat sedang di ajari belajar. karena kemampuan otaknya tidak pernah bisa masuk untuk belajar, makanya mama selalu kesal dan pernah sampe menusuk muka adikku dengan pensil dan itu berbekas dimuka nya sampai skrg.
Dan adalagi 1 adikku yang perempuan yang sekarang sudah tiada (meninggal bareng sama mama saat itu karena kecelakaan). Dia yang jarang sekali malah hampir gak pernah, karena aku selalu ngelindungin dia sebisa aku. Apapun yang dia lakukan salah, tanpa mama harus tanya itu perbuatan siapa, pasti dia bilang itu aku yang ngelakuin. Misalnya piring pecah saat aku berdua adikku cuci piring, piring itu pecah sama adikku tapi ak yang pasti kena pukulan pakai sapu. aku gak berani bilang kalau itu bukan aku.
Setelah mama gak ada, aku mulai bisa punya pacar. Selama ada mama, jangan kan lelaki untuk deketin aku. aku sama adik"ku saja gak pernah main keluar rumah bahkan di depan gerbang. Jadi kalau setiap ada teman aku yang dateng mereka cuma bisa berdiri didepan gerbang dan ak di dalem gerbang. Pernah dulu aku di ajak temen" aku untuk jalan" dan nonton bioskop, awalnya gak dibolehin, tapi akhirnya dibolehin juga. tapi pas film bioskop selesai keluar dari ruang bioskop mama beserta papa dan adik"ku ternyata ada di depan bioskop itu untuk nyuruh aku pulang.
Setelah mama gak ada aku mulai bisa berkenalan sama temen" baru, mengenal beberapa pria yang deket sama aku. Aku mulai memberanikan diri untuk buka hati, karena yang aku lihat dari beberapa temen" aku yang punya pasangan mereka bisa tampak bahagia, kompak, dan melengkapi 1 sama lain, walaupun memang sering berantem juga. tapi setidaknya mereka bisa ngerasain kasih sayang yang lain selain orang tua mereka.
Beberapa pria yang sempat ada dikehidupanku, semua nya kunilai sama walau dari mereka punya cara masing" saat bersamaku. Yang pertama awalnya dia gigih sekali untuk dapat perhatianku, setelah dapat lama kelamaan sifatnya berubah dan jadi suka seenaknya, hubungan kami pun tak lama hanya 10 bulan. Adalagi pria yang dekat denganku beda agama. Aku suka perhatiannya, cara dia buat ak bahagia dan ngerasa berarti banget disaat semua yang aku lalui. Baru kali itu aku ngerasa dimanja, digandeng setiap ak bersamanya. Dengannya aku merasa punya seorang kakak yang bisa melindungi aku , seperti aku melindungi adik"ku yang gak pernah aku rasain dari mama. Yang harusnya aku bisa dapet lebih dari itu. Dan beberapa pria lainnya menurutku sama. Mereka cuma main" dan memanfaatkan saja.
Sampai aku bertemu pasangan aku yang sekarang. Aku gak pernah liat orang dari materi ataupun fisik. Asalkan aku merasa nyaman dan dia bisa ajarkan aku jadi lebih baik, aku mau terima dia apa adanya walaupun
Awalnya aku gak yakin sama dia, karena selama 1 tahun lebih dia bekerja di retail itu, gak ada nampak keuangan nya naik. Tapi aku selalu berpikir positif karena suatu saat apa yang kita tanam baik, akan berbuah baik juga. Itu prinsip yang aku pegang sampai sekarang. berbuat baik pada semua orang semampu aku.
Hari terus berlalu sampai hubungan kami menginjak 2 tahun lebih. Aku pun mulai pulang kerumah. dan dia memutuskan untuk tinggal di tempat temennya saja. Pada tahun pertama aku mulai dikenalkannya oleh orang tuanya. Pada saat itu yang aku lihat dan aku tahu, bahwa orang tua menyetujui hubunganku. Tapi tak disangka, ternyata semua itu malah kebalikannya. Mereka tak suka terhadapku karena penampilanku yang tak berhijab seperti lingkungan mereka, dan menurut mereka aku tak pantas ada disana. berusaha mati"an aku agar tidak berpikir negative kepada mereka. Tapi saat aku tahu bahwa mereka sampai menjodoh kan dia, mulai dari situ aku merasa sakit hati luar biasa. dan terngiang jelas dikepala ini, bahwa selama aku ada di dunia ini tak ada yang bisa menerima aku dengan semua apa adanya aku, dengan semua kesopanan aku, dengan semua kesetiakawanan aku. Aku berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain, tapi mengapa mereka bahkan dia begitu tega terhadap aku. Apa mereka tahu semua rasa yang aku rasakan ini. Semua orang suka mengeluh dan meminta pendapat bahkan cuma untuk di dengar, aku selalu berusaha untuk jadi orang baik. Tapi kemana mereka saat aku ingin curhat, bahkan untuk sedikit sandaran. Tak cukup aku tulis semua di sini apa yang aku rasakan. karena jika aku teruskan semua, aku pun malu menghadapi dan meyakini bahwa ini semua terjadi padaku.
Aku cuma minta sedikit saja, PERHATIAN, KASIH SAYANG, KETULUSAN yang gak pernah aku dapat dari aku kecil
mungkin juga sedikit atau bahkan banyak bilang aku terlalu berlebihan mendeskripsikan ini. Tapi ini yang aku alami selama bertahun-tahun bahkan bisa di bilang dari aku kecil hingga tumbuh seperti sekarang. Aku sayang terhadap kedua orang tua ku, tapi sepertinya mereka yang tidak suka dengan keberadaan aku.
Mama ku telah meninggal 7 tahun yang lalu tepat dimana adik lelaki ku ultah tanggal 7 September 2007. Mulai saat itu kehidupan keluarga kami + ekonomi nya hancur. Apalagi saat aku tahu kalau gosip perselingkuhan papa aku yang sudah sering aku dengar saat mama masih ada ternyata nyata. Dan ternyata keluarga dari papa sudah tahu, tapi sampai sekarang mereka masih pura" tidak tahu. Betapa sakit hatinya seoraang anak mengetahui ini disaat belum genap 1 tahun meninggal mama. Aku berusaha tidak tahu apa" di hadapan mereka , kedua keluarga (keluarga mama & papa) yang secara tidak langsung mereka lah yang menghancur kan keluarga ku.
Sebagai anak pertama, aku harus bisa menjaga hati perasaan adik"ku. Dari kecil, bisa dibilang aku kurang kasih sayang lebih tepatnya tidak pernah rasanya. Aku gak pernah ngerasa bagaimana seorang mama mensupport aku dengan semangat seorang ibu. Bukan karena beliau keburu pergi untuk selamanya, tetapi sepertinya karna kebenciannya dia terhadap aku. Aku gak tahu kenapa aku bisa berpikir seperti ini, tapi jujur itu yang aku rasain.
Kenapa aku bisa ngerasa seperti ini ? mungkin karena beberapa hal bahkan hampir setiap waktu bisa di bilang aku bisa kena gebuk atau bahkan siksaan fisik dari beliau ketika dia marah. Sekecil apapun yang aku lakukan jika menurut dia salah atau tidak dikehendaki -Nya pasti bisa langsung kena hukuman makian bahkan hantaman fisik. Sebagai contoh waktu ak salah beli kiloan tepung terigu, banyak keluarga saat itu (aku lupa saat itu umur brpa, tp seinget aku itu pas lebaran) dia marah dan langsung ambil terigu dan dilempar ke arahku dan memukuli ku pakai sapu hingga sapu itu patah. bisa dibilang tiap bulan ganti sapu bisa 5 kali lebih karna sapu itu patah. Tapi malam nya setelah kejadian itu, saat aku tidur dia datang ke kamarku dan mengolesi minyak kosok ke kaki ku yang banyak luka.
adalagi yang aku ingat waktu pulang dari PERSAMI di sekolah SMP dulu, saat sudah pulang di sekolah memang masih ada acara PRAMUKA dari sekolahan lain yang memakai halaman sekolah aku dulu, aku meminta agar pulang karena semua teman" aku sudah pulang, tapi mungkin permintaanku salah. Dia langsung marah dan sesampai dirumah dia memukuliku lagi.
Adalagi yang paling aku ingat, saat acara kartini waktu ak sekolah kelas 6 SD, aku pakai baju adat dan beliau menyuruh aku untuk ikut fashion show saat itu, aku yang menolak karna aku tidak PD, baru aku bilang gak mau beliau langsung marah dan menusuk muka ku pakai jarum pentul yang tadinya dipakai di baju adatku. Saat kejadian itu kelas sepi karna semua di halaman sekolah. Mau tidak mau aku akhirnya ikut.
Masih banyak yang tidak bisa ditulis. karna semua nya sama setelah beliau begitu pasti malam nya dia datang kekamarku dan mengolesi obat gosok. Aku sadar setiap dia datang ke kamar, karena aku gak bisa tidur dan aku pura" merem saat dia masuk kamar.
adik aku yang lelaki juga bernasib sama, tetapi tidak setiap apa yang dilakukan. adikku kena pukul cuma saat sedang di ajari belajar. karena kemampuan otaknya tidak pernah bisa masuk untuk belajar, makanya mama selalu kesal dan pernah sampe menusuk muka adikku dengan pensil dan itu berbekas dimuka nya sampai skrg.
Dan adalagi 1 adikku yang perempuan yang sekarang sudah tiada (meninggal bareng sama mama saat itu karena kecelakaan). Dia yang jarang sekali malah hampir gak pernah, karena aku selalu ngelindungin dia sebisa aku. Apapun yang dia lakukan salah, tanpa mama harus tanya itu perbuatan siapa, pasti dia bilang itu aku yang ngelakuin. Misalnya piring pecah saat aku berdua adikku cuci piring, piring itu pecah sama adikku tapi ak yang pasti kena pukulan pakai sapu. aku gak berani bilang kalau itu bukan aku.
Setelah mama gak ada, aku mulai bisa punya pacar. Selama ada mama, jangan kan lelaki untuk deketin aku. aku sama adik"ku saja gak pernah main keluar rumah bahkan di depan gerbang. Jadi kalau setiap ada teman aku yang dateng mereka cuma bisa berdiri didepan gerbang dan ak di dalem gerbang. Pernah dulu aku di ajak temen" aku untuk jalan" dan nonton bioskop, awalnya gak dibolehin, tapi akhirnya dibolehin juga. tapi pas film bioskop selesai keluar dari ruang bioskop mama beserta papa dan adik"ku ternyata ada di depan bioskop itu untuk nyuruh aku pulang.
Setelah mama gak ada aku mulai bisa berkenalan sama temen" baru, mengenal beberapa pria yang deket sama aku. Aku mulai memberanikan diri untuk buka hati, karena yang aku lihat dari beberapa temen" aku yang punya pasangan mereka bisa tampak bahagia, kompak, dan melengkapi 1 sama lain, walaupun memang sering berantem juga. tapi setidaknya mereka bisa ngerasain kasih sayang yang lain selain orang tua mereka.
Beberapa pria yang sempat ada dikehidupanku, semua nya kunilai sama walau dari mereka punya cara masing" saat bersamaku. Yang pertama awalnya dia gigih sekali untuk dapat perhatianku, setelah dapat lama kelamaan sifatnya berubah dan jadi suka seenaknya, hubungan kami pun tak lama hanya 10 bulan. Adalagi pria yang dekat denganku beda agama. Aku suka perhatiannya, cara dia buat ak bahagia dan ngerasa berarti banget disaat semua yang aku lalui. Baru kali itu aku ngerasa dimanja, digandeng setiap ak bersamanya. Dengannya aku merasa punya seorang kakak yang bisa melindungi aku , seperti aku melindungi adik"ku yang gak pernah aku rasain dari mama. Yang harusnya aku bisa dapet lebih dari itu. Dan beberapa pria lainnya menurutku sama. Mereka cuma main" dan memanfaatkan saja.
Sampai aku bertemu pasangan aku yang sekarang. Aku gak pernah liat orang dari materi ataupun fisik. Asalkan aku merasa nyaman dan dia bisa ajarkan aku jadi lebih baik, aku mau terima dia apa adanya walaupun
Awalnya aku gak yakin sama dia, karena selama 1 tahun lebih dia bekerja di retail itu, gak ada nampak keuangan nya naik. Tapi aku selalu berpikir positif karena suatu saat apa yang kita tanam baik, akan berbuah baik juga. Itu prinsip yang aku pegang sampai sekarang. berbuat baik pada semua orang semampu aku.
Hari terus berlalu sampai hubungan kami menginjak 2 tahun lebih. Aku pun mulai pulang kerumah. dan dia memutuskan untuk tinggal di tempat temennya saja. Pada tahun pertama aku mulai dikenalkannya oleh orang tuanya. Pada saat itu yang aku lihat dan aku tahu, bahwa orang tua menyetujui hubunganku. Tapi tak disangka, ternyata semua itu malah kebalikannya. Mereka tak suka terhadapku karena penampilanku yang tak berhijab seperti lingkungan mereka, dan menurut mereka aku tak pantas ada disana. berusaha mati"an aku agar tidak berpikir negative kepada mereka. Tapi saat aku tahu bahwa mereka sampai menjodoh kan dia, mulai dari situ aku merasa sakit hati luar biasa. dan terngiang jelas dikepala ini, bahwa selama aku ada di dunia ini tak ada yang bisa menerima aku dengan semua apa adanya aku, dengan semua kesopanan aku, dengan semua kesetiakawanan aku. Aku berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain, tapi mengapa mereka bahkan dia begitu tega terhadap aku. Apa mereka tahu semua rasa yang aku rasakan ini. Semua orang suka mengeluh dan meminta pendapat bahkan cuma untuk di dengar, aku selalu berusaha untuk jadi orang baik. Tapi kemana mereka saat aku ingin curhat, bahkan untuk sedikit sandaran. Tak cukup aku tulis semua di sini apa yang aku rasakan. karena jika aku teruskan semua, aku pun malu menghadapi dan meyakini bahwa ini semua terjadi padaku.
Aku cuma minta sedikit saja, PERHATIAN, KASIH SAYANG, KETULUSAN yang gak pernah aku dapat dari aku kecil
Langganan:
Postingan (Atom)